Apa itu reksadana? Dalam Bahasa Inggris, reksadana disebut sebagai mutual fund. Bahasa mudahnya, reksadana bentuk investasi yang dilakukan secara kolektif. Investasi itu dikelola oleh sebuah perusahaan manajemen investasi yang menerbitkan produk reksadana.
Ambil contoh, ada investor A, B, dan C bisa membeli produk reksadana dari perusahaan manajemen investasi D. Oleh perusahaan manajemen investasi, dana dari investor A, B, dan C diinvestasikan ke berbagai instrumen investasi, mulai dari saham hingga surat berharga negara (SBN). Ada beragam bentuk reksadana, mulai dari reksadana pendapatan tetap hingga reksadana terproteksi. Ada yang syariah dan ada pula yang konvensional.
Berikut sejumlah tips agar Anda para investor pemula bisa meraup untung lewat instrumen reksadana.
Pertama, Anda harus menetapkan tujuan investasi. Anda berinvestasi untuk jangka pendek (1-2 tahun), menengah (2-5 tahun), atau panjang ( lebih dari 5 tahun)? Nah, jika dana Anda berhorison jangka pendek, lebih baik membeli produk reksadana pasar uang. Untuk jangka menengah dan panjang bisa reksadana pendapatan tetap, campuran, maupun saham.
Kedua, sebaiknya gunakan uang yang benar-benar aman dan tak diutak-atik untuk masa 2-5 tahun mendatang. Berbeda dengan investasi saham secara langsung, Anda sebaiknya tak perlu panik ketika terjadi fluktuasi harga. Dengan dana menganggur untuk 2-5 tahun, Anda tak akan mengutak-atik produk reksadana jika ada kebutuhan mendadak. Alhasil, imbal hasil yang akan Anda dapatkan bisa lebih maksimal.
Ketiga, kenali profil risiko Anda. Anda harus mengetahui diri Anda sendiri; apakah termasuk investor yang konservatif, moderat, atau agresif. Untuk mengetahuinya, isi kuesioner toleransi risiko yang disediakan oleh manajer investasi. Jika ternyata Anda tipe investor konservatif atau investor pemula, Anda lebih cocok berinvestasi di reksadana pasar uang.
Keempat, tentu saja Anda harus mempelajari jenis-jenis reksadana yang tersedia. Bacalah prospektus secara teliti. Jika tidak paham prospektus, tanyakan secara detil ke manajer investasi Anda, Pelajari juga kinerja historis reksadana itu/
Kelima, cari perbandingan ke berbagai perusahaan manajemen investasi. Bandingkan produk reksadana dari berbagai perusahaan. Pertimbangkan siapa perusahaan manajemen investasinya, bagaimana track record-nya, dan prospek produk tersebut.
Keenam, belilah reksadana secara bertahap. Tambahlah investasi Anda sedikit demi sedikit. Harga reksadana biasanya akan naik turun. Nah, jika Anda menyetor secara berkala, secara rata-rata harga unit reksa dana yang dibeli akan lebih rendah dibanding membeli hanya sekali saja. Teknik ini dikenal dengan nama cost-averaging.
Ketujuh, ingat adagium klasik soal investasi, yaitu "jangan meletakkan telur dalam satu keranjang". Tetap lakukan diversifikasi dari dana investasi Anda. Sebar dana Anda ke berbagai instrumen, misalnya ke reksadana pendapatan tetap sekaligus ke reksadana saham.
sumber:www.kabarbisnis.com